FIRST GATHERING SAVE STREET CHILDREN JOGJAKARTA

FIRST GATHERING SAVE STREET CHILDREN JOGJAKARTA

Haloo kaks...

Maimun mau curhat niih..

Curhatan malam minggu

Jreeeng..jreeeeng....

Srawung-srawung perdana SSCJ 2016 yang udah diselenggarakan semalam banyak banget menambah wawasan kita kak, khususnya tentang realitas kehidupan adik-adik children in street situation (anak di jalanan). Kita mengupas habis langsung dari narasumbernya, mas Ahmad dan mas Bayu dari komunitas jalanan dan Bintang adik binaan SSC Jogja. Mereka bercerita mengenai pengalaman hidup di jalanan dan apa yang selalu mereka hadapi. Sesuatu yang tidak bisa lepas dari ingatan dan selalu menjadi akar masalah bagi mereka adalah mengenai pelaksanaan Perda Gepeng No. 1 Tahun 2014. Perda yang seharusnya menjadi pemecahan terhadap masalah di jalanan justru tak jarang menjadi instrumen krimininalisasi dan diskriminasi oleh negara yang dilakukan oleh “oknum berseragam.” Ini berdasarkan curhatan mas Ahmad, Bayu, dan Bintang lhooo kaks, mereka juga sering main kucing-kucingan untuk menghindari penangkapan yang sewenang-wenang. 

Selain itu, tidak ada tolak ukur yang jelas mengenai definisi tentang gelandangan. Pasal 6 huruf b menyebutkan bahwa gelandangan adalah mereka yang berpakaian kumuh dan compang camping dan huruf c menyebutkan bahwa mereka berada di tempat-tempat ramai dan stategis. Hati-hatii lhoo kaks yang suka jalan-jalan pake baju compang-camping (baca: style kekinian). Definisi subjektif tersebut dapat menjadi peluang terjadinya salah tangkap, dan benar saja “Para Penangkap” (Sat*** PP) menangkap dengan dalih ingin melakukan pendataan. Selanjutnya mereka di tahan di camp assessment tanpa mendapat pelatihan apapun. Dan paling mengejutkan adalah camp assessment tersebut tidak mampu memenuhi hak-hak dasar kebutuhan “tangkapannya”, salah satunya adalah tidak tersedia air bersih (sehingga menimbulkan gatal-gatal pada kulit).  Benar-benar implementasi yang kurang siap dari sebuah kebijakan. Wooouuwww.....

Naah.. apa yang maimun ceritakan di atas itu based on fakta ya kak, langsung dari yang pernah mengalaminya (biar gak dikira propaganda). Semoga kita adalah anak muda yang berpikiran terbuka dan kritis yang melihat realita tanpa menghakimi.

Selamat bermalam minggu